Pusat Pertumbuhan di Indonesia – Apa yang dimaksud dengan pusat pertumbuhan? Faktor apa saja yang mempengaruhi pusat pertumbuhan? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas pengertian pusat pertumbuhan secara lengkap, fungsi, teori, faktor, pengaruh dan pusat pertumbuhan di Indonesia.
Baca juga: Memahami Pertumbuhan Penduduk
1
Memahami Pusat Pertumbuhan
Fungsi dan Tujuan Pusat Pertumbuhan
Teori Pusat Pertumbuhan
3.1
Teori Polarisasi Ekonomi
3.2
Teori Kutub Pertumbuhan
Teori Pusat Pertumbuhan
4
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pusat Pertumbuhan
5
Pengaruh Pusat Pertumbuhan
Pusat Pertumbuhan di Indonesia
Memahami Pusat Pertumbuhan
Yang dimaksud dengan pusat pertumbuhan adalah suatu kawasan yang mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga dapat dijadikan pusat pengembangan bagi perkembangan kawasan di sekitarnya.
Yang dimaksud dengan pusat pertumbuhan (growth pole) adalah suatu wilayah atau wilayah yang pertumbuhan pembangunannya sangat pesat jika dibandingkan dengan wilayah lain sehingga dapat dijadikan sebagai pusat pembangunan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan wilayah lain disekitarnya.
Fungsi dan Tujuan Pusat Pertumbuhan
Bagian-bagian suatu wilayah di permukaan bumi tidak tumbuh bersama-sama dan teratur, tetapi sengaja atau tidak sengaja ada bagian yang tumbuh dan maju atau berkembang lebih cepat dibandingkan bagian lainnya. Pesatnya pertumbuhan di wilayah ini menjadi pendorong bagi wilayah lain yang tingkat pertumbuhannya kurang pesat. Secara umum fungsi dan tujuan pusat pertumbuhan antara lain:
- Memudahkan koordinasi dan pembinaan.
- Melihat perkembangan daerah berkembang dan berkembang.
- Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah.
Teori Pusat Pertumbuhan
Berikut beberapa teori dasar mengenai pusat pertumbuhan, antara lain:
Teori Polarisasi Ekonomi
Teori ini dikemukakan oleh Gunnar Myrdal dan Aschman. Teori ini menyatakan bahwa setiap daerah mempunyai pusat pertumbuhan yang menjadi daya tarik bagi pekerja di daerah pinggiran dan teori ini disebut dengan teori polarisasi ekonomi. Selain menjadi daya tarik bagi pekerja terampil, modal dan dagangan juga dapat menunjang berkembangnya suatu lokasi. Dari waktu ke waktu wilayah ini akan mengalami pertumbuhan yang semakin pesat atau disebut dengan polarisasi pertumbuhan ekonomi.
Teori ini menggunakan konsep center-periphery. Namun konsep ini merugikan kawasan pinggiran kota. Hal ini harus diatasi dengan membatasi migrasi, mencegah keluarnya modal dari daerah pinggiran, dan melakukan pembangunan di daerah pinggiran.
Teori Kutub Pertumbuhan
Teori kutub pertumbuhan dikemukakan oleh seorang ekonom Perancis bernama Perroux. Dalam teorinya Perroux menekankan bahwa pembangunan suatu wilayah merupakan suatu proses yang tidak terjadi secara bersamaan, melainkan terjadi di tempat-tempat tertentu dengan kecepatan dan intensitas yang berbeda-beda.
Kutub pertumbuhan adalah suatu tempat atau wilayah terjadinya pembangunan. Proses pembangunan akan menyebar ke wilayah sekitarnya. Kutub pertumbuhan bukanlah kota atau wilayah, melainkan aktivitas ekonomi yang dinamis. Hubungan kekuatan ekonomi yang dinamis tercipta di dalam dan antar sektor ekonomi.
Baca juga: Memahami Piramida Penduduk
Terbentuknya pusat pertumbuhan dapat mempengaruhi kehidupan khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk. Selain itu, keberadaan pusat pertumbuhan dapat mempengaruhi berbagai bidang, seperti bidang sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat.
Teori Pusat Pertumbuhan
Teori pusat pertumbuhan dikemukakan oleh seorang ekonom Perancis bernama Boudeville. Menurut Boudeville, pusat pertumbuhan merupakan kumpulan fenomena geografis dari seluruh aktivitas di permukaan bumi. Suatu kota atau wilayah kota yang mempunyai populasi industri yang kompleks dapat dikatakan sebagai pusat pertumbuhan. Industri kependudukan merupakan industri yang mempunyai pengaruh besar (baik langsung maupun tidak langsung) terhadap kegiatan lainnya.
Teori Tempat Sentral
Teori-teori ini meliputi:
- Jangkauan, yaitu jarak yang harus ditempuh orang untuk mendapatkan barang yang hanya diperlukan sesekali saja.
- Ambang Batas, yaitu jumlah minimum penduduk yang diperlukan agar pasokan barang lancar dan berkesinambungan.
- Kandungan teoritisnya, yaitu suatu lokasi pusat kegiatan yang selalu melayani berbagai kebutuhan penduduk harus terletak pada suatu tempat yang terpusat.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pusat Pertumbuhan
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi pusat pertumbuhan, antara lain:
- Faktor alam seperti pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, cuaca, iklim, rawa dan kesuburan tanah.
- Faktor ekonomi, seperti perbedaan kebutuhan antara satu tempat dengan tempat lain.
- Faktor industri, seperti kebutuhan tenaga kerja, perumahan, dan peralatan rumah.
- Faktor sosial, seperti pendidikan, pendapatan, dan kesehatan.
- Faktor lalu lintas, seperti jenis transportasi, kondisi jalan, dan fasilitas lalu lintas.
Pengaruh Pusat Pertumbuhan
Berikut beberapa pengaruh pusat pertumbuhan, antara lain:
Pengaruh pusat pertumbuhan terhadap pembangunan ekonomi meliputi:
- Industri berkembang pesat.
- Pengembangan pusat perbelanjaan.
- Penciptaan lapangan kerja baru.
- Pendapatan masyarakat meningkat.
- Munculnya lembaga perbankan.
- Perkembangan badan usaha swasta dan pemerintah.
Pengaruh sosial masyarakat yang menjadi pusat pertumbuhan antara lain:
- Membuka wawasan masyarakat.
- Perubahan sistem penghidupan.
- Informasi yang lebih terbuka.
- Pendapatan masyarakat bervariasi.
- Munculnya kelompok sosial tertentu.
Baca juga: Memahami Pertumbuhan Ekonomi
Pusat Pertumbuhan di Indonesia
Sistem pembangunan Indonesia dicanangkan pada REPELITA II 1974-1978. Pembangunan nasional dilaksanakan melalui sistem regionalisasi atau regionalisasi dengan kota-kota utama sebagai kutub atau pusat pertumbuhan.
Kota-kota yang menjadi pusat pertumbuhan nasional antara lain Medan, Jakarta, Surabaya, dan Makassar. Seiring dengan berkembangnya kota-kota pusat pertumbuhan nasional, maka wilayah utama pembangunan di Indonesia terbagi menjadi empat wilayah utama. Perhatikan peta pusat pertumbuhan di Indonesia berikut ini:
Kawasan Pengembangan Utama A, dengan pusat pertumbuhan utama kota Medan. Wilayah ini meliputi:
- Wilayah pengembangan I meliputi wilayah Aceh dan Sumatera Utara
- Wilayah pengembangan II, meliputi wilayah di Sumatera Barat dan Riau, dengan pusatnya di Pekan Baru.
Area pengembangan utama B, dengan pusat pertumbuhan utama Jakarta. Wilayah ini meliputi:
- Wilayah pengembangan III meliputi wilayah Jambi, Sumatera Selatan, dan Bengkulu, dengan pusat di Palembang.
- Wilayah pengembangan IV meliputi wilayah Lampung, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta yang pusatnya Jakarta.
- Daerah pengembangan VI meliputi wilayah di Kalimantan Barat yang pusatnya Pontianak.
Area pengembangan utamaC, dengan pusat pertumbuhan utama adalah Surabaya. Wilayah ini meliputi:
- Wilayah pengembangan V meliputi wilayah di Jawa Timur dan Bali yang pusatnya adalah Surabaya.
- Daerah pengembangan VII meliputi wilayah Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan yang pusatnya Balikpapan dan Samarinda.
Area pengembangan utama D, dengan pusat pertumbuhan utama adalah Ujung Pandang atau Makasar. Wilayah ini meliputi:
- Daerah pengembangan VIII, meliputi wilayah di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara yang pusatnya Makassar.
- Pengembangan Wilayah IX, meliputi wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah yang pusatnya adalah Manado.
- Daerah pengembangan
Baca juga: Definisi Wilayah
Demikianlah artikel pembahasan lengkap mengenai pengertian pusat pertumbuhan, fungsi, teori, faktor, pengaruh dan pusat pertumbuhan di Indonesia. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.